Pada suatu malam yang bertabur bintang, kala itu saya dan pacar saya ingin membeli jagung bakar ditempat kami biasa membeli jagung bakar, namun ntah kenapa mata saya tertuju pada seorang anak kecil yang ternyata adik dari pacar saya merengek kepada ibunya minta agar dibelikan jagung bakar. Sepertinya ibu itu enggan ntuk mengeluarkan uangnya untuk membelikan anaknya jagung bakar, namun akhirnya ibu tadi mau untuk menuruti keinginan anaknya. Adik pacar saya tadi pun dengan wajahnya yang masih lugu dan kegirangan, jongkok di sebelah nenek yang sedang mengipasi jagung bakarnya dan terus memperhatikan gerak-gerik sii nenek. Harum jagung bakar sudah semerbak, namun nenek itu masih saja mengipasi jagung bakarnya dan sesekali mencubiti pipi adik tadi.
Kemudian jagung bakar yang ditunggu-tunggu pun selesai di kipasi, adik kecil yang dari tadi menunggu sambil berharap pun kegirangan.
“Ambil saja jagung itu untukmu nak, tak usah dibayar..” kata nenek itu.
“Terima kasih..” jawab sii Ibu yang kemudian berkata kepada Ayah
“Lumayan,, kita dapet rejeki satu jagung bakar..” Mereka pun pergi dengan kendaraan roda empatnya.. (termasuk pacar saya yang kala itu memilih untuk pulang bersama keluarganya)
Tak lama kemudian pacar saya menelpon dan menceritakan sikap adiknya yang sangat respect terhadap nenek tadi..
“Ma.. Kenapa mama bilang tadi itu rejeki..?? Kalok gitu mama udah membuat nenek tadi kehilangan penghasilannya yang tak seberapa..?? Masa mama merasa cukup dengan ucapan terima kasih..?? seharusnya mama balesnya lebih dari sekedar terima kasih..??” kata si adik, yang diceritakan pacarku padaku..
Akupun tertegun melihat sikap adiknya, tidak jauh beda dengan kakaknyaa..
Keesokan harinya saya dan pacar saya “berdiskusi” tentang hal yg terjadi tadi malem, dan kami pun menyimpulkan hal yang sama..
Menerima memang selalu menyenangkan, namun memberi dengan hati yang tulus, jauh lebih membahagiakan. Segala sesuatu yang didasari ketulusan akan membuat segala keputusan dari hati terasa amat terang, Mengalahkan lampu yang menerangi taman dikala senja datang..
-Arya Rangga ‘nino’ Maulana & V.A.-
0 comments:
Post a Comment