Suatu ketika ada
pengerajin batu, berjalan di sebuah gunung yang gersang. Kemudian pandangan
matanya tertuju pada sebongkah batu yang teramat kusam dan telah berselimutkan
lumut dan juga terlihat amat lapuk. Pengerajin batu tadi berusaha semaksimal
yang ia bisa untuk mebawa pulang sepotong dari bongkahan batu kusam tersebut. Hantaman
demi hantaman ia lancarkan dari godam yang ia punya. Usahanya tak sia-sia, ia
berhasil mendapatkan potongan sebesar kepala, dan mulailah terlihat warna asli
batu tersebut yaitu putih.
Batu yang berhasil ia dapat,
dibawanya pulang. Kemudian ia mulai membentuk batu dengan gerindanya yang
memercikkan tak sedikit api dan tak jarang pula terlihat. Dengan segala
kerendahan hatinya iaa tetap menghaluskan sebongkah batu kusam tadi permukaannya
yang kasar secara perlahan mulai halus.
Tanpa kenal lelah, ia terus
membentuk sebongkah batu kusam itu menjadi sebuah hiasan cincin yang indah.
Dari sebongkah batu yang kusam dan kasar, mulailah terlihat batu putih yang
mengkilap dan licin. Pengerajin batu tersebut tahu betul kesempurnaan batu
untuk menghiasi cincin yang sedang ia buat. Akhirnya terciptalah sebuat batu
yang tak ternilai indahnya..
Jika anda berpikir secara
teliti, kisah diatas menggambarkan tentang alam memberikan berbagai macam
pelajaran untuk kita. Analoginya dari cerita di atas, kita adalah sebongkah
batu, dan keadaan batu yang kasar, berlumut, dan lapuk adalah kondisi kita yang
tak mampu mengahadapi cobaan. Hantaman godam, gesekan gerinda, percikan api,
dan polesan amplas adalah gambaran dari cobaan yang diberikan kepada kita untuk
menempa diri kita.
Terkadang kita menolak cobaan
untuk datang. Padahal coba resapi lebih dalam, cobaan itu tak lain dan tak
bukan datang untuk menempa diri kita menjadi pribadi yang lebih baik, lebih
bijaksana dan selalu ingat kepada-NYA. Cobaan yang datang adalah untuk
membentuk diri kita agar terlihat lebih bersinar.
Just think about your position
now...!! Apakah anda sebongkah batu yang tak berharga..?? Ataukah sebongkah
batu yang sedang ditempa untuk menunjukkan sinarnya....??
-Arya Rangga ‘nino’ Maulana-
0 comments:
Post a Comment