Cinta, secara harfiah bermakna perasaan suka kepada lawan jenis. Menurut
saya, semua orang pasti pernah merasakan hal yang satu ini. Bahkan ada pepatah
yang bilang, “Cinta itu ibarat kentut, ditahan sakit, dikeluarkan malu”. Banyak
lagi ungkapan mengenai CINTA itu sendiri.
Tak mengenal siapa, apa, kapan, dimana, mengapa, dan bagaimana,, cinta
itu datang. Cinta itu bisa datang tidak
sekedar melihat bagus buruknya fisik seseorang, tapii bagaimana seseorang
merasa nyaman dengan orang yg dicintainya. Bisa juga dari seloroh yang
nampaknya hal yang sepele dan tak masuk akal, menjadi cikal bakal cinta yang
sejati.
Manusia bahagia bila ia bisa membuka mata. Untuk menyadari bahwa ia memiliki
banyak hal yang berarti. Manusia bisa bahagia bila ia mau membuka mata hati.
Untuk menyadari, betapa ia dicintai.Manusia bisa bahagia, bila ia mau membuka
diri. Agar orang lain bisa mencintainya dengan tulus.
Banyak orang bilang, cinta begitu sulit ditebak, la bagaikan burung yang
menari-nari disekeliling kita. mengepakkan sayapnya yang penuh warna, memikat
dan menarik hati kita untuk menangkapnya. Saat kita begitu menginginkan cinta
dalam genggaman, ia terbang menjauh. Namun saat kita tidak mengharapkan, cinta
hadir tanpa diundang. Kita pun tidak bisa memaksakan cinta sekehendak hati
kita. Memang, cinta adalah fenomena hati yang sulit dimengerti.
Sebenarnya kita tidak perlu memeras otak terlalu keras untuk mengerti
cinta, bahkan semakin keras kita memikirkan cinta, maka semakin lelah pula
kita. Cinta adalah untuk dirasakan, bukan dipikirkan. Yakinlah bahwa cinta yang
kita inginkan akan datang pada saat yang tepat. Namun bukan berarti kita hanya
duduk menanti cinta.
Ada teman yang begitu mencintai, namun tidak diindahkan, karena memilih,
menilai dan menghakimi sendiri. Memilih teman dan mencaricari, padahal di depan
mata ada teman yang sejati. Telah memiliki segala yang terbaik, namun serakah,
ingin dirinya yang paling diperhatikan, paling disayang, selalu menjadi pusat
perhatian, selalu dinomor satukan.
Padahal, semua manusia memiliki peranan, hebat dan nomor satu dalam satu
hal, belum tentu dalam hal lain, dicintai oleh satu orang belum tentu oleh
orang lain.
Kebahagiaan bersumber dari dalam diri kita sendiri. Jikalau berharap
dari orang lain, maka bersiaplah untuk ditinggalkan, bersiaplah untuk
dikhianati. Kita akan bahagia bila kita bisa menerima diri apa adanya,
mencintai dan menghargai diri sendiri, mau mencintai orang lain, dan mau
menerima orang lain.
Meski anda menyembunyikan
pikiran buruk dalam hati anda, tetap akan terpancar kekuatan kelam. Pikirkan
cinta, meski tak mengucapkannya, maka duniapun akan terasa lebih terang.
-Ella Wheeler Wilcox-
/* didedikasikan buat teman dekat penulis yang baru saja "sesuatu" */
0 comments:
Post a Comment