Pada suatu malam yang bertabur bintang, kala itu saya dan pacar saya ingin membeli jagung bakar ditempat kami biasa membeli jagung bakar, namun ntah kenapa mata saya tertuju pada seorang anak kecil yang ternyata adik dari pacar saya merengek kepada ibunya minta agar dibelikan jagung bakar. Sepertinya ibu itu enggan ntuk mengeluarkan uangnya untuk membelikan anaknya jagung bakar, namun akhirnya ibu tadi mau untuk menuruti keinginan anaknya. Adik pacar saya tadi pun dengan wajahnya yang masih lugu dan kegirangan, jongkok di sebelah nenek yang sedang mengipasi jagung bakarnya dan terus memperhatikan gerak-gerik sii nenek. Harum jagung bakar sudah semerbak, namun nenek itu masih saja mengipasi jagung bakarnya dan sesekali mencubiti pipi adik tadi.