Bambu

Dikesempatan kali ini, mari kita kembali merenung dan memikirkan hal-hal yang sebenarnya sudah secara tidak sadar kita abaikan namun sering kita pertanyakan!
kadang kita sering menanyakan, kenapa cobaan yang diberi Allah kepada kita tuh terlalu berat!! bahkan kita terkadang angkat tangan dengan semua masalah itu! bahkan kalau ada kamera kita bisa melambaikan tangan kekamera itu, tanda menyerah!

 Sebatang bambu yang indah tumbuh di halaman rumah seorang petani. Batang bambu ini tumbuh
tinggi menjulang di antara batang-batang bambu lainnya.
Suatu hari datanglah sang petani yang empunya pohon bambu itu.
Dia berkata kepada batang bambu,” Wahai bambu, maukah engkau kupakai untuk menjadi pipa saluran air yg sangat berguna untuk
mengairi sawahku?”
Batang bambu menjawabnya, “Oh tentu aku mau bila dapat berguna bagi engkau,Tuan.
Tapi ceritakan apa yang akan kau lakukan untuk membuatku menjadi pipa saluran air itu.”
Sang petani menjawab, “Pertama, aku akan menebangmu untuk memisahkan engkau dari rumpunmu yang indah itu.
Lalu aku akan membuang cabang -cabangmu
yang dapat melukai orang yang memegangmu. Setelah itu aku akan membelah-belah engkau sesuai dengan keperluanku. Terakhir aku akan membuang sekat-sekat yang ada di dalam batangmu, supaya air dapat mengalir dengan lancar.
Apabila aku sudah selesai dengan
pekerjaanku, engkau akan menjadi pipa yang akan mengalirkan air untuk mengairi sawah sehingga padi yang ditanam dapat tumbuh
dengan subur.”
Mendengar hal ini, batang bambu lama terdiam... kemudian dia berkata kpd petani,
“Tuan, tentu aku akan merasa sangat sakit ketika engkau menebangku. Juga pasti akan sakit ketika engkau membuang cabang-
cabangku, bahkan lebih sakit lagi ketika engkau membelah-belah batangku yang indah ini dan
pasti tak tertahankan ketika engkau mengorek-ngorek bagian dalam tubuhku untuk membuang sekat-sekat penghalang itu. Apakah aku akan kuat melalui semua proses itu, Tuan?”
Petani menjawab, ” Wahai bambu, engkau pasti kuat melalui semua ini karena aku memilihmu justru karena engkau yang paling kuat dari
semua batang pada rumpun ini. Jadi tenanglah.”
Akhirnya batang bambu itu menyerah, “Baiklah, Tuan. Aku ingin sekali berguna ketimbang batang
bambu yg lain. Inilah aku, tebanglah aku, perbuatlah sesuai dengan yang kau kehendaki.”
Setelah petani selesai dengan pekerjaannya, batang bambu indah yang dulu hanya menjadi
penghias halaman rumah petani, kini telah berubah menjadi pipa saluran air yang mengairi sawah sehingga padi dapat tumbuh dengan
subur dan berbuah banyak.
Pernahkah kita berpikir bahwa dengan tanggung jawab dan persoalan yg sarat, mungkin Tuhan
sedang memproses kita untuk menjadi indah di hadapan-Nya?
Sama seperti batang bambu itu,
kita sedang ditempa. Tapi jangan kuatir, kita pasti kuat karena Tuhan
tak akan memberikan beban yang tak mampu kita pikul. Jadi maukah kita berserah pada kehendak Tuhan, membiarkan Dia bebas berkarya di dalam diri kita untuk menjadikan kita alat yang berguna bagi-Nya?
Seperti batang bambu itu, mari kita berkata,
” Inilah aku, Tuhan…perbuatlah sesuai dengan yang Kau kehendaki.”

good look semua...
semoga kita bisa sama-sama mulai menerima semua yang diberi Tuhan kepada kita dan menSyukurinya! karena Allah ngak akan mengasi cobaan kepada orang-orang yang ngak mampu serta ngak akan memberi semua cobaan kecuali orang itu sendiri bisa!!!
jawaban bisa itu sendiri sih...
kembali kepada orang itu sendiri, yang jelas... Allah itu maha Adil!!! Trush me...

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "