Saya
mengantar adik saya yang baru saja masuk ke Sekolah Dasar, kemudian setelah
saling berkenalan Guru tersebut bertanya,
“Apakah yang paling besar di Dunia..?”
“Ayah saya..!” kata seorang gadis kecil.
“Gajah..!” kata bocah lainnya.
“Gunung..!” jawab yang lainnya.
Kemudaian adik saya mengangkat tangan dan menjawab,
“Mata saya bu’ Guru.”
Seluruh kelas hening, termasuk para orang tua yang
mendampingi anak-anaknya ketika itu, dan mereka mencoba memahami jawaban adik
saya tadi. Kemudian guru yang juga bingung bertanya,
“Apa maksudmu..?”
“Mata saya bisa melihat Ayah saya, melihat Gajah dan juga
dapat melihat gunung.” Jawab adik saya.
Disini saya mengambil hipotesis,
“Kebijaksanaan bukanlah
pembelajaran, tetapi melihat dengan jernih apa yang tidak dapat diajarkan.”
Kemudian saya mencoba menambahkan kebijaksanaan yang telah
diketahuinya. Bukan mata anda yang terbesar, tapi Ayam, Ayam Semesta(?),
hahaa…. :D
Pikiran, itulah sesuatu yang terbesar di dunia, karena
pikiran anda dapat melihat sesuatu yang dilihat oleh mata, dan juga dapat
melihat melampaui apa yang tampak dengan melalui imajinasi. Pikiran juga dapat
mengetahuia adanya sentuhan, baik yang nyata maupun yang ciptaan impian.
Pikiran anda juga dapt mengetahui apa yang berada di luar pancaindra anda.
Karena segala sesuatu yang dapat
diketahui dapat masuk kedalam pikiran anda, maka pikiran anda pastilah
merupakan hal terbesar di dunia. Pikiran memuat segalanya.
0 comments:
Post a Comment