Sajak Kecil Untuk-nya yang Terlupakan


dari bagian terdalam lubuk hati kami
kami mendentingkan sebuah alunan tanpa melodi
mungkin sejenak mampu iringi nurani
melalui sepi yang menghantui

Yang Terbesar Dalam Hidup Ini..


                Saya mengantar adik saya yang baru saja masuk ke Sekolah Dasar, kemudian setelah saling berkenalan Guru tersebut bertanya,
“Apakah yang paling besar di Dunia..?”

“Ayah saya..!” kata seorang gadis kecil.

“Gajah..!” kata bocah lainnya.

Sekali Lagi, Bersyukurlah !

Coba anda sisihkan waktu sejenakuntuk bersyukur atas hal-hal baik dalam hidup anda. Renungkan tentang apa yangtelah anda capai, orang-orang yang memperhatikan anda, pengalaman yang telahanda dapatkan, keahlian dan minat yang anda miliki; apa yang anda percayai, danhal-hal yang terindah dalam hidup anda.


Mawar Untuk Ibu

           Seorang pria berhenti ditoko bunga untuk memesan seikat karangan bunga yang akan dikirimkan kepada sang ibu yang tinggal 250 KM darinya. Begitu keluar dari mobilmya, ia melihat seorang gadis kecil berdiri di trotoar jalan sambil menangis tersedu-sedu. Pria itu bertanya mengapa gadis kecil itu menangis dan gadis kecil itu menjawab,Saya ingin membeli setangkai bunga mawar merah untuk ibu saya. Tetapi saya hanya mempunyai uang lima ratus rupiah, sedangkan harga mawar itu seribu rupiah.

Memberi Tanpa Pertimbangan


                 Cobalah untuk mengawali suatu hari anda dengan niat untuk memberi. Mulailah dengan sesuatu yang kecil yang tak terlalu berharga di mata anda. Mulailah dari uang receh. Kumpulkan beberapa receh yang mungkin tercecer di sana-sini, hanya untuk satu tujuan: diberikan. Apakah anda sedang berada di bis kota yang panas, lalu datang pengamen bernyanyi memekakkan telinga. Atau, anda sedang berada dalam mobil ber-ac yang sejuk, lalu sepasang tangan kecil mengetuk meminta-minta. Tak peduli bagaimana pendapat anda tentang kemalasan, kemiskinan dan lain sebagainya. Tak perlu banyak pikir, segera berikan satu dua keping pada mereka.

Luka & Pakuu..


Pada suatu sore, saya bercerita dengan ayah saya mengenai beliau waktu muda. Berhembusnya angin sore yang begitu indah menggoyangkan dedaunan menambah sedap suasana yang kala itu kami ditemani secangkir teh dan pisang goreng yang sebelumnya ku goreng sendiri. Angin sore semakin sering menyapa kami, dan akhirnya aku pun menanyakan sesuatu..

Powered by Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "