Menjelang akhir tahun 2011 ini, sayaa ingin mengajak kita semua untuk merenung tentang apa yang telah kita lalui selama tahun 2011 ini..
Coba bayangkan jika ada sebuah
bank yang memberikan anda Rp. 86.400,- setiap pagi sebelum anda memulai
aktivitas. Semua uang itu harus anda habiskan, dan apabila malam telah datang
menghampiri, maka bank tersebut akan menghapus uang yang tidak anda gunakan
dalam sehari itu. Coba tebak apa yang akan anda lakukan..?? Pasti anda akan
menghabiskan uang tersebut.
Tanpa anda sadari, setiap dari
anda memiliki hal semacam itu, bernama WAKTU. Setiap pagi, sebelum anda memulai
aktivitas, anda diberikan 86.400 detik oleh-NYA. Kala bulan menampakkan
dirinya, DIA akan menhapus waktu yang tak anda gunakan untuk tujuan baik. DIA
takkan pernah memberikan sisa waktuna kepada anda, dan takkan pernah pula
memberikan anda waktu tambahan.
Jika tak anda gunakan dengan
sebaik mungkin, maka kerugian besar bagi anda. anda takkan pernah bisa menarik
semua yang telah terjadi kembali. Anda juga takkan bisa meminta “uang
muka” untuk menjalani keesokan harinya.
Anda harus menjalani kehidupan anda dengan simpanan anda hari ini. Maka dari
itu, investasikanlah apa yang diberikan-NYA dengan sebaik-baiknya.
Agar tahu betapa pentingnya
SATU TAHUN, coba tanyakan pada seorang murid yang gagal naik kelas.
Agar tahu betapa pentingnya
SATU BULAN, coba tanyakan pada seorang ibu yang melahirkan seorang bayi
prematur.
Agar tahu betapa pentingnya
SATU MINGGU, coba tanyakan pada seorang editor majalah mingguan.
Agar tahu betapa pentingnya
SATU JAM, coba tanyakan pada seseorang yang sedang menunggu untuk bertemu
dengan kekasihnya.
Agar tahu betapa pentingnya
SATU MENIT, coba tanyakan pada orang yang ketinggalan penerbangan pesawat
terbang.
Agar tahu betapa
pentingnya SATU DETIK, coba tanyakan
pada seseorang yang baru saja terhindar dari kecelakaan maut.
Agar tahu betapa pentingnya
SATU MILIDETIK, coba tanyakan pada peraih medali perak Olimpiade.
“Hargailah setiap waktu yang
anda punya, karena ingatlah waktu takkan menunggu siapapun”
-Arya Rangga ‘nino’ Maulana-
0 comments:
Post a Comment