Roda Itu Akan Terus Berputar


Untuk cerita kali ini, saya mendapat inspirasi dari teman dekat saya, Kirby Timur Nomas. Cerita kali ini berkaitan dengan prinsip hidupnya yang menurut saya simpel namun memiliki makna yang dalam.

Ada seorang anak muda yang bernama Arya sedang mencari apa sebenarnya arti kehidupan didunia ini. Ketika sedang melakukan sebuah perjalanan rohani, dia mendapati seseorang arif yang kabarnya telah bepergian jauh dengan jalan kaki. Arya pun memperhatikan orang tersebut dengan seksama, kemudian setelah sekian kali Arya pun menyimpulkan, orang tersebut setiap melihat sebuah turunan yang akan dilaluinya, dia sedih. Namun sebaliknya ketika ia melihat sebuah tanjakan, ia malah senyum sumringah.

Selesai wisata rohani tersebut, Arya segera menuju kerumah guru spiritualnya.

“Pak, kemarin saya melihat seorang yang infonya dari orang sekitar telah bepergian jauh dengan jalan kaki, setiap orang tersebut setiap melihat sebuah turunan yang akan dilaluinya, dia sedih. Namun tidak demikian ketika ia melihat sebuah tanjakan, ia malah senyum sumringah. Bisa bapak jelaskan apa hikmah yang bisa saya ambil dari kejadian ini pak...??” Tanya Arya kepada gurunya.

“Itu adalah tanda seseorang yang telah matang dalam mengerti dan meresapi arti kehidupan ini.  Ketika bernasib baik, sesekali  perlu kita sadari bahwa satu ketika kita akan mengalami nasib buruk yang sagat berat hati harus kita terima dengan tabah. Dengan begitu, kita takkan larut dalam kebahagiaan yang berlebih sampai-sampai melupakan Sang Maha Pencipta. Pandanglah sesuatu dimasa depan dengan optimisme bukan dengan ambisi. Tak cukup hanya optimis, tapi harus diimbangi dengan kerja keras.” Jelas sang Guru.

“Bagaimana saya bisa optimis ketika saya mengetahui nasib saya sedang jatuh dan berada dibawah..??” Tanya Arya lagi.

“Apalah gunanya kau memiliki iman...?? Iman itulah yang akan membuat kita yakin akan pertolongan dari Sang Maha Pencipta. “ Jawab Guru singkat.

Menilik cerita yang saya paparkan diatas, jelaslah bahwa tak selamanya kita akan berada diatas, ada kalanya kita merasakan jatuh dan pesimis. Itulah kenapa orang tadi tersenyum ketika melihat tanjakan dan malah sedih ketika melihat turunan, dia akan merasa hidupnya berada diatas jika melihat sebuah tanjakan dan sebaliknya dia merasa hidupnya dibawah, apabila melihat sebuah turunan.


Hidup itu seperti roda yang sedang berputar, kadang diatas dan kadang dibawah.
-Kirby Timur Nomas-

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "